Pembicaraan:Kesultanan Demak
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
[sunting] Referensi
Referensi yang anda masukkan semua itu sumber akademiknya cuma buku Slamet Mulyana dari Parlindungan dari Poortman, yang menjadi permasalahan Poortman sendiri TAK BISA diidentifikasi asal-usulnya, apalagi kredibilitasnya sebagai sejarawan, sangat beda misalnya dengan Snouck Hurgronye atau Van Den Berg yang banyak menganalisis sejarah Islam di Indonesia. Terlepas dari ideologi yang mereka anut, ke dua sejarawan itu mempunyai kredibilitas tinggi diakui sejarawan Belanda dan Indonesia masa kini. Martin Van Bruinesen yang banyak mengkaji sejarah Islam Indonesia di masa sekarang (yang juga menjadi rekan diskusi Gus Dur) bahkan TIDAK PERNAH MENGUTIP SEKALIPUN NAMA POORTMAN. Silakan baca buku-buku beliau. Terlepas beliau punya banyak kelemahan dalam analisis, tapi beliau berusaha seobjective mungkin dengan merujuk ke berbagai sumber sejarah yang kredibel terlebih dahulu. Begitu banyak sumber beliau rujuk, TAK ADA SATUPUN DARI POORTMAN.
- Pesan anda di sini tidak saya mengerti. Bila anda mempunyai rujukan lain, kenapa tidak disertakan? Saya sebagai orang awam hanya mencantumkan apa-apa yang saya temukan. Jika benar apa yang anda ungkapan di atas, tolong tunjukkan rujukannya, misalnya ke Snouck Hurgronye, Van Den Berg, atau Martin Van Bruinesen, jangan hanya menulis pesan dengan anonim. Mendaftar lebih baik. Saya mencantumkan itu karena itu yang hanya saya peroleh. N/A(bicara) 09:28, 21 November 2006 (UTC)