Kota Banjarmasin
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Kota Banjarmasin adalah salah satu kota sekaligus merupakan ibu kota dari provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Kota ini memiliki luas wilayah 72 km² atau 0,019% dari luas wilayah Kalimantan Selatan. Jumlah penduduk di kota ini adalah sebanyak 527.250 jiwa (2000) dengan kepadatan penduduk 7.325/km².
Kota Banjarmasin terletak pada 3°,15 sampai 3°,22 Lintang Selatan dan 114°,32 Bujur Timur, ketinggian tanah berada pada 0,16 m di bawah permukaan laut dan hampir seluruh wilayah digenangi air pada saat pasang.
Kota Banjarmasin dibelah oleh sungai Martapura dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut Jawa, sehingga berpengaruh kepada drainase kota dan memberikan ciri khas tersendiri terhadap kehidupan masyarakat, terutama pemanfaatan sungai sebagai salah satu prasarana transportasi air, pariwisata, perikanan dan perdagangan.
Tanah aluvial yang didominasi struktur lempung adalah jenis tanah yang mendominasi wilayah kota Banjarmasin. Sedangkan batuan dasar yang terbentuk pada cekungan wilayah berasal dari batuan metamorf yang bagian permukaannya ditutupi oleh krakal, kerikil, pasir dan lempung yang mengendap pada lingkungan sungai dan rawa.
Adapun komposisi penggunaan tanah/lahan antara lain :
- Tanah perumahan 2.969,3 Ha
- Tanah pertanian 3.059,9 Ha
- Tanah perusahaan 307,9 Ha
- Tanah jasa 427,3 Ha
Letak kota Banjarmasin di sebelah selatan provinsi Kalimantan Selatan yaitu :
- Sebelah Utara dan Barat berbatasan dengan Kabupaten Barito Kuala
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tanah Laut
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Banjar
Daftar isi |
[sunting] Wilayah Administratif
Kota Banjarmasin terdiri atas 5 kecamatan :
- Banjarmasin Barat: 13,37km²
- Banjarmasin Selatan: 20,18 km²
- Banjarmasin Tengah: 11,66 km²
- Banjarmasin Timur: 11,54 km²
- Banjarmasin Utara: 15,25 km²
[sunting] Rumah Ibadah
Rumah ibadah yang terdapat di Kota Banjarmasin antara lain:
- Masjid 141 buah
- Musholla 155 buah
- Langgar 717 buah
- Gereja Protestan 19 buah
- Balai Jemaat 1 buah
- Gereja Katolik 3 buah
- Kapel 1 buah
- Pura 1 buah
- Vihara 8 buah
Rumah ibadah di Banjarmasin, diantaranya :
- Masjid Jami Banjarmasin
- Masjid Raya Sabilal Muhtadin
- Masjid Sultan Suriansyah
- Gereja Kathedral Banjarmasin
- Gereja Hati Yesus yang Mahakudus Banjarmasin
- Gereja Santa Perawan Maria Banjarmasin
- Gereja Maranatha Banjarmasin
- Tempat Ibadah Tridharma Banjarmasin
- Gereja Eppata Banjarmasin
[sunting] Suku bangsa
Suku bangsa di kota ini antara lain:
- Suku Banjar: 417.309 jiwa
- Suku Jawa: 56.513 jiwa
- Suku Madura: 12.759 jiwa
- Suku Bukit: 7.836 jiwa
- Suku Bugis: 2.861 jiwa
- Suku Sunda: 2.319 jiwa
- Suku Bakumpai: 1.048 jiwa
- Suku Mandar: 105 jiwa
- Lainnya: 26.500 jiwa
(Sumber: Badan Pusat Statistik - Sensus Penduduk Tahun 2000)
Suku lainnya antara lain :
- Suku Dayak Ngaju
- Suku Dayak Maanyan
- Suku Batak
- Suku Bali
- Suku Ambon
- Etnis Arab
- Etnis Cina
Keberadaan suku-suku ini ditandai dengan adanya rumah ibadah yang berlatang belakang suku-suku tersebut.
[sunting] Obyek Wisata
- Masjid Sultan Suriansyah
- Komplek Makam Sultan Suriansyah
- Komplek Makam Pangeran Antasari
- Museum Wasaka
- Kubah Surgi Mufti
- Pasar Terapung Muara Kuin
[sunting] Sejarah
- 1526 : Banjarmasih, pemukiman Oloh Masih, dipimpin Patih Masih.
- 1526-1550 : Masa pemerintahan Pangeran Samudera (Raja I) di Banjarmasin. Setelah mendapat dukungan Kesultanan Demak untuk lepas dari Kerajaan Negara Daha.
- 24 September 1526/6 Zulhijjah 932 H : Pangeran Samudera memeluk Islam dan bergelar Sultan Suriansyah. Tanggal ini dijadikan Hari Jadi Kota Banjarmasin, sekarang 480 tahun.
- 1550-1570 : Masa pemerintahan Sultan Rahmatullah (Raja II) di Banjarmasin
- 1570-1620 : Masa pemerintahan Sultan Hidayatullah (Raja III) di Banjarmasin
- 1520-1620 : Masa pemerintahan Sultan Musta'inbillah (Raja IV) di Banjarmasin hingga 1612.
- 1596 : Belanda merampas 2 jung lada dari Banjarmasin yang berdagang di Kesultanan Banten.
- 7 Juli 1607 : Ekspedisi Belanda dipimpin Koopman Gillis Michaelszoon tiba di Banjarmasin.
- 1612 : Belanda menembak hancur Banjar Lama (kampung Keraton) di Kuin, sehingga ibukota kerajaan dipindahkan dari Banjarmasin ke Martapura.
- 1734-1759 : Masa pemerintahan Sultan Tamjidillah I di Martapura.
- 10 Sya'ban 1159 H : Renovasi dan pembuatan Lawang Agung Masjid Sultan Suriansyah oleh Kiai Damang Astungkara di masa pemerintahan Sultan Tamjidillah I.
- 27 Rajab 1296 H : Pembuatan mimbar Masjid Sultan Suriansyah oleh Haji Muhammad Ali an-Najri.
- 15 Muharram 1251 H/1825 : Undang Undang Sultan Adam/UUSA 1825.
- 1857-1859 : Pemerintahan Sultan Tamjidillah yang ditetapkan Belanda menjadi raja Banjar menggantikan Sultan Adam.
- 1859 : Sultan Tamjidillah diasingkan ke Bogor, Pangeran Mangkubumi Hidayat diasingkan ke Cianjur.
- 1860 : Wilayah Kerajaan Banjar dijadikan Afdeeling Bandjermasin dan Afdeeling Oloe Soengai.
- 1900 : Soeara Borneo, didirikan di Banjarmasin, menggunakan bahasa Melayu.
- 1901 : Pewarta Borneo, terbit menggunakan bahasa Melayu. Berdirinya perkumpulan sosial Seri Budiman.
- 1904 : Budi Sempurna, perkumpulan ossial yang didirikan Kiai Mohammad Zamzam.
- 1906 : Sinar Borneo, terbit menggunakan bahasa Melayu. Berdirinya perkumpulan Indra Buana
- 1907 : Pengharapan terbit menggunakan bahasa Melayu.
- 1916 : Al Madrasatul Arabiah dan Al Waliah berdiri di Seberang Mesjid, Banjarmasin Tengah.
- 1918 : Banjarmasin, ibukota Residentie Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo mendapat Gemeente-Raad.
- 1 Juli 1919 : Deean gemeente mulai berlaku beranggotakan 7 orang Eropa, 4 Bumiputra dan 2 Timur Asing.
- 1923 : Nasional Borneo Kongres I. Dunia Isteri, organisasi wanita Sarekat Islam dipimpin Ny. Masiah.
- 1924 : Nasional Borneo Kongres II
- 1926 : surat kabar Bintang Borneo(bahasa Melayu-China) dan Borneo Post (bahasa Belanda) dengan W. Schmid sebagai redakturnya.
- 1927 : Soeara Borneo, didirikan oleh Hausman Baboe, bercorak nasional serta memuat berita-berita nasional.
- 1929 : Persatuan Putera Borneo, merupakan cabang dari Persatuan Pemuda Borneo Surabaya di Banjarmasin yang dipengaruhi nasionalisme PNI Soekarno.
- 1930 : Bendahara Borneo, nama suatu usaha Studi Fonds di Banjarmasin yang anggotanya dari kaum pegawai.
- 1938 : Otonomi kota Banjarmasin ditingkatkan dengan Stads Gemeente Banjarmasin.
- 1942 : R. Mulder, walikota Banjarmasin dalam pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
- Februari 1942 :Borneo Shimbun, nama surat kabar yang diterbitkan Jepang untuk Kalimantan Selatan.
- 1945 : Banjarmasin sebagai ibukota provinsi Kalimantan dengan gubernur Ir. H. Pangeran Muhammad Noor.
- 9 November 1949 : Pertempuran di Banjarmasin
- 10 Nopember 1991 : Peresmian Museum Wasaka oleh Gubernur Kalsel Ir. H. Muhammad Said
- 23 Mei 1997 : Peristiwa Jumat Kelabu, kampanye pemilu yang berakhir kerusuhan bernuansa SARA (partai).
- 2005 : Terpilihnya H. Ahmad Yudhi Wahyuni Usman sebagai walikota untuk masa jabatan 2005-2009
[sunting] Lagu Daerah
- Kampung Batuah
- Talambat Badatang
- Pangeran Suriansyah
- Banua Banjar
[sunting] Pranala luar
- (id) Situs resmi
- (id) Banjarmasin Bungas
Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan |
|
---|---|
Kecamatan: Banjarmasin Barat | Banjarmasin Selatan | Banjarmasin Tengah | Banjarmasin Timur | Banjarmasin Utara |
|
|
---|---|
Kabupaten: Balangan | Banjar | Barito Kuala | Hulu Sungai Selatan | Hulu Sungai Tengah | Hulu Sungai Utara | Kotabaru | Tanah Laut | Tabalong | Tanah Bumbu | Tapin |
|
Lihat pula: Daftar kabupaten dan kota di Indonesia |